PUISI BUAT HABIB....

Dini hari di madinah Al munawwarah
Serasa kulitku dicubit-cubit as - shams
Kakiku menggeletar,
Gementar dan malu dek pepasir tawadhu'
yg tiada pernah lupa bertasbih padaMU..
Gigiku bergetaran dan nadiku bergoncang - goncang,
Terasakan percikan keringat gurun sahara,
Ku sedut angin madinah tersekat - sekat,
kubiar ia mengalir ke atma paling dalam,
Dalam rindu yang panjang ,
dan sebak yang tertahan tahan ,
Bersimpuh aku dalam air mata dosa yang terlalu
Terguyur tubuh,
dalam palitan lumpur hitam yang hina kerna akulah si kerdil
Assalamualaika ayyuhan Nabi wa rahmatullah..
Ruang - ruangan di tanah haram ini bagaikan semerbak kasturi,
Bersama memoir jerih perihmu membangun syiar deen,
dalam susur berliku sepanjang jalan Makkah dan Madinah
Hati piluku bagai disiat - siat ,
saat terkenangkan darahmu yang mulia,
pernah terpercik di medan da'wah yang getir,
betapa gurun kontang membahang bukanlah tandingan iman !
Betapa kami inilah insan- insan yang berhutang atas jasa mu ya habibullah,
Mengenangkan bunga bunga kebangkitan syiar
dan manisnya madu perjuanganmu menjadi natijah buat pedoman umat.

Bagai terdengar para sahabat (r.a) bertanya gundah,
Siapakah ‘ ikhwani ’ yang dimaksudkanmu ya Rasulullah (saw)? ,
Tersirat penuh cemburu dan ingin tahu,
Lantas Rasul menjawab penuh rindu,
Merekalah yang memiliki iman yang sunguh mempesona,
Kerana mereka tiba setelah aku tiada,
Malah membenarkanku dalam setiap perkara.

Dan seolah terdengar lagi,
Saat Engkau berbicara dalam tutur lembutmu,
Dan kata - kata itu bagaikan Nur
menelusup ke segenap zarah hati dan perasaanku,
'Man ahabbani kaana ma'iya fil jannah '
Siapa yang mencintaiku, ia akan bersamaku di syurga,
‘Ya Wajiihan 'indallah, isyfa' lana ‘indallah..’
Wahai insan mulia disisi Allah, Syafaatkanlah kami di sisi Allah…
Sesungguhnya Allah menjadi saksi..
Betapa kami mencintaimu…

~ Sebuah ilusi di Kota Madinah biar belum pernah langkah ini kuinjak kesana, walau terlalu ingin. ~

~ Allahumma solli a’la Sayyidina habibina Muhammad,

~ Sayyidul ayyam~