Tafakur seorang Aku...

Sunday, June 10, 2007









Alhamdulillah dan segala puja - puji itu hanyalah layak dan mutlak bagi Allah,
Tuhan kepada segala khazanah isi langit dan bumi. Setiap kali bangun dan membuka mata,
yang sepatutnya terlafaz adalah kalimat syukur bahawasanya diri ini masih diizinkan
untuk melihat segala – galanya yang terlihat semalam, masih bisa menyedut nafas
segar semahu – mahunya, masih lagi bisa merasai belai lembut angin pagi yang
menghembus di celah – celah jendela , masih mampu mencicipi segala nikmat
dan rahmat kurniaanNya…. masih !

Hari ini, masih ada lalai yang terbuat, masih ada alpa yang tercipta,
masih juga lengah dalam menunaikan perintahNya, meski tak terhitung tazkirah
dan tausiyah yang didengar, mau’izoh demi mau’izoh, mata ini masih galak
melihat keindahan terlarang, mulut ini masih lagi berhambur kalam yang melalaikan,
saringan telinga ini tetap tidak mampu membendung suara – suara melenakan,
mengasyikkan dan mengata nista. Masih juga ada lintasan - lintasan niat
yang dipandu syaitani, rasa- rasa ammarah yang beraja didiri,
gerak – gerak hati yang tidak tarbawi, sedangkan hati itulah tempat jatuhnya
segala pandangan Allah. Tidaklah dikira amal soleh melainkan dengannya
disertai niat yang tulus, bersih hanya kerana NYA ! Jahatnya hati..!!

Bagaimana jika hari esok tak mungkin datang, padahal seharian bersalut lumpur dosa,
bagaimana jika esoknya matahari terbit dari barat ? padahal kala ini bibir lupa
menyebut namaNya. Bagaimana rasanya jika mata yang terpejam semalam adalah
untuk selama – lamanya. Sedangkan hari ini belum sempat merayu dan merintih
agar segala dosa diampuniNya, dosa – dosa semalam, seminggu yang lalu,
sebulan yang lepas dan setahun yang juga telah lama berlalu. Hari ini berbuat dosa
, terlalu lama bertangguh untuk menghapuskannya, hari ini berbuat dosa,
begitu mudah untuk melupakannya, sedangkan Allah tidak pernah sekali – kali akan lupa !
Bahkan, saat ini berbuat salah, esoknya sibuk bersujud, menyusun untaian doa,
merintih dalam esak tangis, minta diampunkan dalam sekelip mata dan esok harinya
kembali tertawa !

Dan bagaimana jika senyuman yang dihadiahkan semalam adalah untuk
yang terakhir kalinya ? Gelak tawa bersama teman dan canda gurau semalam
adalah yang terakhir. Wajah bersih bunda dan ayahanda yang sempat ditatap sebulan
yang lepas juga adalah yang terakhir. Dan jika diari hari esok tak pernah
tertulis untuk kita, Sungguh rugi dan celakalah diri ini andai belum sempat
mensucikan diri dari noda dan dosa, andai belum sempat meminta maaf pada mereka
yang tersakiti oleh lisan dan perbuatan, andai masih belum mendengar
kalimat maaf dari insan yang terzalimi, andai ada hak insan lain yang terambil
dan diambil secara sedar atau tidak. Bukankah menyesal di hari akhirat itu
adalah kesiaan yang tidak ada gunanya ? Lupakah……







Lalu nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan ? Justeru itu, andai hari esok
kau masih bisa melihat Sang fajar menyambut pagimu dengan sinar senyuman,
maka ucapkanlah

“ Terima Kasih Ya Allah......”





Oh Tuhanku,
Tiada indah di malam yang hening melainkan dengan bermunajat kepadaMu,
Tiada indah satu hari yang aku lalui kecuali dengan patuh kepadaMu,
Oh Tuhanku,
Tiada indah hidup didunia melainkan berzikir dan menyebut namaMu,
Tiada indah tiba di akhirat yang abadi kecuali dengan keampunanMu,
Ya Allah Tuhanku, yang merubah kalbu tetapkanlah hatiku,
Moga sentiasa dalam agamamu jua taat akan perintahMu,
Tuhan usah bebankan kami dengan bebanan yang berat
Seperti yang pernah kau berikan kepada umat yang terdahulu dari kami
Tuhan jangan pikulkan kami yang tidak kami terdaya...
Maaf kan salah kesilapan ampunkanlah dosa – dosa rahmatilah kami......
( Devotees)



0 comments:

Related Posts with Thumbnails

Keep in ukhuwwah

  © Free Blogger Templates Nightingale by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP